Monday, February 11, 2019

Problem-problem di flame detector

Flame detector merupakan salah satu alat instrument berupa sensor yang dapat mendeteksi nilai instensitas dan frekuensi api dalam suatu proses pembakaran, dalam hal ini pembakaran dalam boiler pada pembangkit listrik tenaga uap. Flame detector dapat mendeteksi kedua hal tersebut dikarenakan oleh komponen-komponen pendukung dari flame detector tersebut. Cara kerja flame detector mampu bekerja dengan baik untuk menangkap nyala api untuk mencegah kebakaran.

Masalah yang umumnya sering ditemukan pada flame detector adalah sebagai berikut:
1. Lensa Flame Detector yang kotor yang disebabkan abu pembakaran batu bara. Hal ini mengakibatkan penunjukan indikator menjadi tidak tepat (fault) bahkan tidak ada penunjukan sama sekali.
2. Rusaknya card module flame detector yang juga menyebabkan penunjukan indikator pada panel flame detector di control room menjadi tidak tepat (fault).
3. Pecahnya fiber optic dalam flame detector yang berperan sebagai media transmisi.
4. Terbakarnya lensa depan flame detector.



Source : https://ruslan-instrument.blogspot.com/2012/05/flame-detector.html

Read more »

Saturday, February 09, 2019

Permasalahan pengoperasian di Boiler

Gangguan yang dapat terjadi di boiler sangat bervariasi dikarenakan sistem yang ada di boiler sangat kompleks dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga gangguan pada satu peralatan saja dapat mengakibatkan peralatan yang lain terganggu bahkan dapat mentripkan boiler itu sendiri.
Oleh karena itu perlu diketahui apa saja gangguan yang sering terjadi di boiler dan langkah-langkah apa saja yang harus diambil dalam rangka mengatasi gangguan yang terjadi agar efisiensi unit tetap terjaga. Beberapa jenis gangguan di boiler ada yang dapat diprediksi, seperti:
  • Gangguan supply bahan bakar
  • Gangguan drum level
  • Gangguan furnace pressure 
  • Gangguan main/reheat steam temperature 
  • Gangguan main steam pressure
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya gangguan di boiler adalah dengan cara melakukan pengetesan peralatan dan monitoring peralatan secara berkala. Informasi kondisi peralatan di lokal dapat di monitor secara teratur oleh operator lokal, apabila terjadi kelainan maka harus segera melaporkan kondisi tersebut agar permasalahan yang terjadi tidak semakin meluas dan dapat diatasi dengan segera.
Mari kita bahas satu per satu permasalahan di boiler :

Gangguan Supply Bahan Bakar
Yaitu berupa terputusnya sebagian atau seluruh supply bahan bakar yang menuju Burner/furnace sehingga kemampuan boiler untuk memproduksi uap ke turbin menurun, hal ini bisa di sebabkan antara lain oleh:
  • Coal Bunker Level Low/Kosong 
  • Mill Trip
  • Coal Feeder Trip
Gangguan Drum Level
Fluktuasi permukaan air di dalam Drum yang di sebabkan oleh perubahan pembakaran, feed water dan beban yang signifikan, sehingga mencapai batas tertinggi (50 mm) dan terendah (50 mm).
  • Gangguan Drum level tinggi
  • Gangguan Drum level rendah
Gangguan Furnace Pressure
Terganggunya tekanan ruang bakar, hingga menyimpang dari batasan aman tertinggi/ter-endah yang di ijinkan, hal ini yang mengakibatkan kestabilan proses pembakaran, proses transportasi bahan bakar batubara ke ruang bakar dan proses pengeluaran abu batubara dari ruang bakar terganggu.
  • Gangguan Furnace pressure high.
  • Gangguan  Furnace pressure low.
  • Gangguan Furnace pressure tidak stabil.
Gangguan Main/Reheat Steam Temperature
Terjadinya penyimpangan temperature Main/Reheat steam sampai  mencapai batasan tertinggi (550 °C) atau  terendah (535 °C), sehingga mempengaruhi kualitas uap yang dihasilkan untuk memutar Turbin dan menyebabkan turunnya efisiensi thermal, dalam hal penyimpangan temperature uap yang sangat tinggi dapat menyebabkan terjadinya kelelahan bahan pada pipa superheater/reheater akibat temperature yang melebihi batas kamampuan maksimum dari pipa-pipa tersebut,
  • Gangguan Super heat steam temperature tinggi.
  • Gangguan Super heat team temperature rendah.
  • Gangguan Reheat steam temperature tinggi.
  • Gangguan Reheat steam temperature rendah.
Gangguan Main Steam Pressure
Terjadinya ketidakstabilan dari Main steam pressure, yang disebabkan oleh perubahan proses pembakaran dan beban yang signifikan.
  • Gangguan Main steam pressure tinggi.
  • Gangguan Main steam pressure rendah.
  • Gangguan Main steam pressure tidak stabil/fluxtuasi.

Read more »

Tuesday, January 29, 2019

SLAG EXTRACTOR

Dry type slag extractor merupakan sebuah konveyor plat rantai dari stainless steel. Fungsinya adalah mentransport abu kering yang dihasilkan oleh boiler.. Abu seringkali berupa padatan.
Kelebihan chain plate conveyor adalah :
•    High reliability
•    Slag berukuran besar bisa diangkut
•    Maintanance mudah
•    Mempunyai kerapatan yang bagus

Read more »

Fungsi peralatan pendukung Boiler

ID Fan A&B (Induced Draft Fan)   
Fan yang berfungsi untuk mempertahankan pressure pada furnace boiler supaya bernilai negatif dengan cara mengalirkan gas hasil pembakaran batubara pada furnace menuju stack dengan cara paksa oleh fan (ID Fan)

FD Fan A&B (Forced Draft Fan)   
Fan yang berfungsi menghasilkan udara secondary (Secondary Air) yang digunakan sebagai udara pembakaran pada furnace boiler.

ESP (Electro Static Precipitator)   
Untuk menangkap abu batubara jenis Fly Ash yang beterbangan sehingga dapat mengurangi polusi udara yang keluar pada stack.

PA Fan A&B (Primary Air Fan)   
Fan yang berfungsi sebagai penghasil udara primer (Primary Air) yang digunakan sebagai udara pengangkut serbuk batubara dari Pulverizer/Mill menuju Burner untuk dibakar di furnace.

SAH A&B (Secondary Air Heater)   
Sebagai pemanas udara secondary (Secondary Air) yang dihasilkan oleh FD Fan sebelum disalurkan pada furnace boiler.

Sootblower   
Berfungsi untuk membersihkan abu batubara yang menempel pada tube/pipa-pipa boiler sehingga efisiensi pembakaran di boiler dapat dipertahankan.

Furnace Boiler  
 
Ruangan yang berisi pipa-pipa boiler yang digunakan untuk tempat pembakaran.

Burner    
tempat pembakar serbuk batubara yang disuplai dari Mill.

Pulverizer   
Sebagai penggerus batubara kasar yang disuplai oleh Coal Feeder menjadi serbuk batubara sebelum disalurkan ke burner.

Coal Feeder   
Sebagai pengatur banyaknya barubara yang akan digerus menuju Mill.

Lube Oil Pump 
  
Sebagai pompa sirkulasi minyak pelumas gear box Mill menuju Oil Cooler.

Ignitor   
Pembakaran awal pada start up boiler dengan menggunakan bahan bakar minyak. Selain itu berfungsi sebagai penyulut awal untuk pembakaran batubara pada burner dengan menggunakan minyak

Oil gun
 
Peralatan ignitor yang apabila dioperasikan akan memposisikan insert untuk menyemprotkan minyak dan auxiliary steam secara bersama-sama yang digunakan untuk pembakaran dengan minyak. Apabila setelah selesai dioperasikan maka posisinya akan retract

Continous Blowdown Flash Tank

Berfungsi untuk menampung drain dari Drum Continuous Blowdown yang kualitasnya masih bagus untuk dimanfaatkan lagi sebagai pemanas pada deaerator.

Intermiten blowdown tank   
Berfungsi untuk penampung akhir semua drain dari peralatan boiler yang berhubungan dengan steam.

Flame Scanner    
Pendeteksi nyala api pada burner dan ignitor.

Flame scanner cooling fan   
Fan yang berfungsi sebagai blower untuk mendinginkan peralatan Flame Scanner


Stack   
sebagai cerobong pembuangan gas hasil pembakaran batu bara menuju atmosfir


Read more »

Thursday, January 24, 2019

Apa yang di maksud ash melting?

Apa yang di maksud ash melting?. Secara teori, ash melting diawali dengan proses pembentukan slag yang menempel pada tube boiler yang kemudian terakumulasi dalam jangka waktu lama. Akumulasi slag ini kemudian mengganggu perpindahan panas pada furnace. Dengan adanya gangguan pada perpindahan panas, maka panas hasil pembakaran bahan bakar tidak dapat terserap sepenuhnya, sehingga terjadi kenaikan pada Flue Gas Exit Temperature (FGET). Ketika FGET meningkat melebihi Ash Fusion Temperature (AFT) bahan bakar, maka akan menyebabkan slag meleleh (melting).

Read more »