Wednesday, August 14, 2024

Belajar Boiler CFB, catat dulu...

Boiler fluidesasi memberikan kehandalan dan performance yang efisien jika dioperasikan dengan benar. Prinsip pengoperasian fluidesasi adalah keseragaman atau terjadinya fluidesasi yang merata pada bed (pasir). Ruang bakar fluidesasi terdiri dari nozzle yang mendistribusikan udara agar pasir silika dapat bergejolak dan dinding yang dilapis refractory. Udara fluidesasi didapat dari fan tekan. Pasir silica digunakan untuk material bed. Faktor yang dominan dari pasir adalah ukuran dan berate jenisnya.

Spesifikasi pasir silica harus sesuai dengan yang disarankan oleh pabrikan, jika terlalu kecil ukurannya maka pasir akan terbawa oleh hisapan ID Fan dan jika terlalu besar ukurannya maka pasir silika sukar untuk bubbling sehingga akan menyebabkan overheat dan pasir akan melting. Jika pasir sudah melting, maka harus dilakukan pergantian pasir silika total.

Pasir silika dimasukkan kedalam bed setinggi 300mm diatas permukaan nozzle dalam ruang bakar. Ketinggian ini diperlukan agar didapat fluidesasi yang merata. Kegunaan dari bed matrial adalah sebagai landasan atau untuk menenggelamkan bahan bakar yang akan dibakar didalam ruang bakar. Bed material tidak mengambil panas, tetapi menyediakan panas untuk menguapkan kadar airnya dan membakarnya. Bahan bakar akan terbakar didalam bed dan menjaga temperatur bed konstan.
Selain sebagai media transfer panas,  bed material juga berfungsi untuk menjaga nozzle yang terletak pada bagian dasar furnace agar tidak terlampau panas akibat proses pembakaran.

Read more »

Tuesday, January 16, 2024

Mengenal Chain Grate pada Boiler Stoker, mau?


Boiler stoker adalah jenis boiler yang menggunakan bahan bakar padat, seperti batu bara, biomassa, atau kayu. Sistem pembakaran pada boiler stoker menggunakan alat yang disebut chain grate.

Chain grate adalah sebuah konveyor bergerak yang terbuat dari rantai dan pelat baja. Rantai tersebut dihubungkan oleh pin dan diputar oleh motor penggerak. Pelat baja yang dipasang pada rantai berfungsi sebagai rak untuk meletakkan bahan bakar.


 

 Chain grate memiliki dua fungsi utama, yaitu:

  1. Menggerakkan bahan bakar dari hopper ke ruang bakar.
  2. Membagi bahan bakar menjadi lapisan-lapisan tipis agar pembakaran berlangsung lebih efisien.

Chain grate terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  1. Furnace Chain
  2. Follower Shaft
  3. Driving Axile
  4. Ash Door & Door Frame
  5. Slag Stopper
  6. Frame
  7. Buffle Plate
  8. Gear Box

 


Rantai atau chain adalah komponen utama yang menggerakkan chain grate. Rantai tersebut harus terbuat dari bahan yang kuat dan tahan terhadap temperatur tinggi. Pelat baja yang dipasang pada rantai berfungsi sebagai rak untuk meletakkan bahan bakar. Pelat baja tersebut harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi. Pin berfungsi untuk menghubungkan rantai. Motor penggerak berfungsi untuk menggerakkan rantai. Bearing berfungsi untuk menopang rantai. Baffle berfungsi untuk mengarahkan udara panas ke bahan bakar.
Kelebihan Chain Grate :

  • Tidak membutuhkan ruang yang besar
  • Tidak membutuhkan daya listrik yang besar
  • Biaya investasi tidak terlalu mahal

 Kelemahan  Chain Grate :

  • Rentan terhadap kerusakan karena moving part berada di tempat yang temperaturnya sangat tinggi
  • Membutuhkan perawatan yang rutn
Pemeliharaan Chain Grate
Chain grate harus dirawat secara rutin untuk menjaga performanya. Pemeriksaan dan pelumasan rantai harus dilakukan secara rutin untuk mencegah kerusakan rantai. Pemeriksaan dan penggantian pelat baja harus dilakukan jika pelat baja sudah aus atau rusak. Pemeriksaan dan penggantian pin harus dilakukan jika pin sudah aus atau rusak. Pemeriksaan dan penggantian bearing harus dilakukan jika bearing sudah aus atau rusak. Pemeriksaan dan pembersihan baffle harus dilakukan untuk memastikan baffle berfungsi dengan baik.
 

Read more »

Thursday, January 11, 2024

Perusahaan Pembangkitan PLN ikut transformasi, emang boleh?


Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia. PLN memiliki tanggung jawab untuk menyediakan listrik yang andal dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia. Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut, PLN terus melakukan transformasi agar dapat beroperasi secara lebih efisien, efektif, dan inovatif.
Pada tanggal 21 September 2022, PT PLN (Persero) melakukan transformasi organisasi menjadi subholdinga untuk bidang pembangkitan yaitu Indonesia Power menjadi PLN Indonesia Power (IP) dan PT Pembangkitan Jawa Bali menjadi PLN Nusantara Power. PLN IP mengelola  total kapasitas 22,9 GW sedangkan PLN NP mengelola 28,6 GW.

Anak perusahaan PLN NP pun tidak luput bertransformasi dimana PT PJB Investasi menjadi PT PLN Nusantara Renewables, PT PJB Services menjadi PT PLN Nusantara Power Services dan PT Rekadaya Elektrika menjadi PT PLN Nusantara Power Construction. Tidak luput juga perusahaan patungan dengan PLN NP dan PLN IP khusus suku cadang dari PT PLNSC menjadi PT PLN Suku Cadang.

Transformasi ini tidak hanya soal nama tetapi juga pengembangan bisnis kedepannnya seperti digital powerplant, EBT dan juga meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan.

Read more »

Thursday, August 24, 2023

ASME B31.1 Power Piping, Standar Apa itu?

 Salah satu Code yang sering menjadi referensi desain piping untuk Pembangkit Listrik adalah ASME B31.1, yang merupakan bagian dari Code ASME B31 Pressure piping  tentang Power Piping.
ada gambar dapat dilihat garis pipa diatas dibagi menjadi tiga jenis:

  • Garis biasa, merupakan Piping dan Tubing pada Boiler, biasa disebut “ Boiler Proper” dan lingkup total dari Code ASME Boiler & Pressure Vessel (ASME BPV) baik dari teknikal maupun Hukum di Amerika
  •  Garis tebal, merupakan Piping dari/ke Boiler biasa disebut “Boiler External Piping” (BEP) masih menjadi Lingkup Hukum dari ASME BPV, sedangkan aspek Technical mengikuti ASME B31.1
  • Garis putus-putus, merupakan piping yang biasa disebut “Non Boiler External Piping (NBEP)” dan merupakan lingkup hukum dan Teknis dari ASME B31.1


referensi : www.pembangkitlistrik.com

Read more »

Wednesday, May 31, 2023

Apa Fungsi Close Cooling Water System

 Beberapa peralatan membutuhkan sistem pendingin tambahan karena dengan Natural Cooling tidak dapat menurunkan Temperature kerja dari peralatan tersebut, untuk itu terdapat Close Cooling Water System. Fungsi utama dari Close Cooling Water System yaitu untuk menjaga Temperature kerja beberapa peralatan agar tetap dalam kondisi normal.

Read more »

Wednesday, April 12, 2023

Metal Coating pada tube boiler, untuk apa?

Metal coating merupakan salah satu upaya pertahanan terhadap komponen tube dari abrasi pada boiler tipe CFB karena sifatnya sebagai shield / protector pada permukaan tube. Selain itu metal coating di klaim mampu mengurangi efek slagging, fouling dan korosi pada aplikasinya.


Read more »