Monday, February 06, 2023

Cofiring, meng'hijau'kan PLTU Batubara

Co-firing merupakan rencana substitusi batubara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa seperti wood pellet, cangkang sawit dan sawdust (serbuk gergaji). Menurut penjelasan BPPT, co-firing adalah strategi menggantikan bahan pembakar penghasil uap pada PLTU dalam hal ini batu bara, dengan biomassa. Adapun biomassa yang dimaksud terdiri dari tanaman energi, sampah rumah tangga, dan lain-lain.



Read more »

Thursday, January 06, 2022

Beda Latent Superheater dengan Platen Superheater Tube Boiler


Tube superheater berguna untuk meningkatkan efisiensi siklus pembangkit listrik. superheater mengubah uap jenuh yang dihasilkan dari steam drum menjadi uap super panas dan dikirim ke turbin. Pemanas super meningkatkan suhu uap dengan menjaga tekanan konstan. uap super panas biasanya di kisaran 540 derajat Celcius.

Latent Superheater ditempatkan di bagian belakang sisi boiler. area ini memperoleh panas melalui konveksi dari gas buang. Latent Superheater adalah Superheater utama yang memanaskan uap yang berasal dari steam drum. Latent Superheater membantu untuk menghilangkan air yang terbawa, maka namanya laten. Itu ditempatkan di zona suhu rendah tungku sehingga disebut juga sebagai super heater suhu rendah. Uap dari superheater laten mengalir ke superheater platen untuk pemanasan lebih lanjut.

Platen Superheater adalah loop tunggal vertikal yang ditempatkan di furnace dengan banyak tabung paralel yang membawa uap. platen memiliki set tube yang dikemas rapat muncul seperti plate sehingga disebut platen. mereka ditempatkan di bagian atas furnace. mereka mengambil panas dengan radiasi saat ditempatkan di bagian atas furnace. Kumparan plate ditempatkan terpisah 600 mm- 1000 mm untuk menghindari pembentukan abu.

Dengan bertambahnya aliran steam maka temperatur steam dari platen superheater menurun dan dengan penurunan aliran uap suhu uap meningkat hal ini karena pada aliran uap yang lebih rendah uap menyerap panas lebih besar dan menjadi lebih panas pada beban rendah.

source : learnpowerplant.blogspot.com


Read more »

Friday, August 13, 2021

Apa yang di maksud Reverse Osmosis (RO)?

Reverse Osmosis atau RO dikenal sebagai system yang mengubah air laut menjadi air baku atau air tawar. Prinsip kerja filter reverse osmosi adalah berdasarkan pada peristiwa osmosis yang terjadi di alam. Osmosis adalah peristiwa bergeraknya air dari larutan yang mempunyai konsentrasi lebih rendah  melalui membran semi permeabel ke larutan yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi sampai  tercapai keseimbangan.


Read more »

Sunday, August 01, 2021

Apa yang dimaksud Assessment Boiler level I (Satu)?

 

assessment dengan menggunakan data sekunder standar maupun aktual yaitu data desain dan aktual data operasi yang bertujuan untuk menganalisa kondisi peralatan dan menghasilkan rekomendasi yang berhubungan dengannya. Assessment pada tahapan ini adalah untuk memperoleh data desain dan operasional, sehingga dapat dilakukan perhitungan sisa umur untuk masing-masing komponen peralatan pembangkit. Perhitungan tersebut meliputi perhitungan umur sesuai manual dari manufaktur, perhitungan umur berdasarkan pengaruh creep life dan pengaruh fatigue life.

Read more »

Thursday, September 17, 2020

Mengenal Electostatic Precipitator (ESP)

Electrostatic Static Precipitator (ESP) merupakan alat untuk menangkap abu terbang hasil pembakaran (Fly Ash). Prinsip kerjanya adalah Fly ash yang berada pada udara sisa pembakaran yang melewati ESP diberi muatan negatif oleh discharge electroda (Particle Charging), kemudian partikel Kemudian partikel fly ash tersebut dilewatkan ke Collecting Electrode (bermuatan positif) yang menangkap fly ash / abu terbang (particle collecting).

Collecting Electrode digetarkan oleh rapper, fly ash yang menempel jatuh dan terkumpul di hopper ESP kemudian di dorong oleh udara kompresi ke fly ash silo.

Penangkapan abu terbang  mengalami tiga proses yaitu :

  1. Particle Charging ialah pemberian muatan  electron pada partikel abu yang melewati electroda negatif pada EP 
  2. Partikel Colecting ialah terkumpulnya partikel abu pada electroda positif ( Colecting Electrod ) yang selanjutnya abu yang terkumpul pada colecting electrod digetarkan/diketok  oleh Rappers Hamer dan abu jatuh terkumpul pada EP Hoppers.
  3. Material Transporting ialah pemindahan material ( abu ) dari EP Hoper ke Fly ash Silo.



 
sumber : http://puballattack.blogspot.com/

Read more »

Monday, February 11, 2019

Problem-problem di flame detector

Flame detector merupakan salah satu alat instrument berupa sensor yang dapat mendeteksi nilai instensitas dan frekuensi api dalam suatu proses pembakaran, dalam hal ini pembakaran dalam boiler pada pembangkit listrik tenaga uap. Flame detector dapat mendeteksi kedua hal tersebut dikarenakan oleh komponen-komponen pendukung dari flame detector tersebut. Cara kerja flame detector mampu bekerja dengan baik untuk menangkap nyala api untuk mencegah kebakaran.

Masalah yang umumnya sering ditemukan pada flame detector adalah sebagai berikut:
1. Lensa Flame Detector yang kotor yang disebabkan abu pembakaran batu bara. Hal ini mengakibatkan penunjukan indikator menjadi tidak tepat (fault) bahkan tidak ada penunjukan sama sekali.
2. Rusaknya card module flame detector yang juga menyebabkan penunjukan indikator pada panel flame detector di control room menjadi tidak tepat (fault).
3. Pecahnya fiber optic dalam flame detector yang berperan sebagai media transmisi.
4. Terbakarnya lensa depan flame detector.



Source : https://ruslan-instrument.blogspot.com/2012/05/flame-detector.html

Read more »